Wednesday, November 23, 2011

Kegiatan Bisnis di Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan Indonesia ini tergantung dari sejauh mana perkembangannya dari bidang bisnis dan ekonomi. Perkembangan dalam bidang bisnis dan ekonomi ini faktor yang sangat penting dalam hal kemajuan dalam sebuah negara. Kesejahteraan rakyat dan pemerataan kehidupan yang layak merupakan salah satu bentuk hasil yang diinginkan dalam perkembangan di bidang ekonomi.
perkembangan bisnis dan ekonomi untuk negara (gambar: blog.triskati.ac.id)


Ada beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, namun pada hakikatnya faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan faktor nonekonomi.
Faktor ekonomi yang memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan keahlian atau kewirausahaan.

Faktor nonekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat, keadaan politik, kelembagaan, dan sistem yang berkembang dan berlaku.
Dalam hal faktor ekonomi, sumber daya manusia menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada. Sumber daya manusia inilah yang akhirnya menjadi peran penting dalam perkembangan ekonomi, mereka bergerak dalam dunia bisnis dan mampu untuk mengembangkan pertumbuhan atau perkembangan ekonomi.
Di Indonesia sendiri banyak sekali kegiatan bisnis yang dilakukan yang berpengaruh banyak terhadap kelangsungan perkembangan ekonomi baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Dilihat dari aspek kegiatannya, bisnis yang terjadi di Indonesia terbagi menjadi 3 jenis kegiatan, yaitu:
  1. Produksi,  dalam bidang ini kegiatan bisnis yang terjadi merupakan segala bentuk upaya yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Kegiatan produksi ini terbagi menjadi 3 jenis, yaitu produksi primer (kegiatan yang berhubungan langsung dengan pengolahan sumber daya alam, contohnya adalah seorang petani yang sedang mengolah lahan pertaniannya dari mulai menanam sampai dengan memanen), produksi sekunder (kegiatan ini lebih condong kedalam proses pengolahan bahan mentah dari sumber daya alam yang tersedia menjadi barang jadi, contohnya kulit mentah yang diolah menjadi sepatu, tas, jaket, dll), dan produksi tersier (hal ini lebih condong kepada kegiatan yang sifatnya adalah pemberian jasa, contohnya asuransi, perbankkan, dsb)
  2. Distribusi, kegiatan yang terjadi pada bidang ini adalah jenis kegiatan bisnis yang bergerak dalam bidang pengendalian atau pengiriman barang dari produsen ke konsumen, contohnya adalah supplier, pengemasan, pengendalian pengadaan barang, sampai dengan hal transportasi.
  3. Konsumsi, kegiatan bisnis yang terjadi pada bidang ini lebih cenderung kedalam hal penggunaan barang dan jasa. Contoh kegiatan bisnis yang terjadi pada bidang ini adalah bisnis yang bergerak dalam hal penyediaan barang atau jasa dan pengetahuan tentang penggunaan suatu produk (iklan).
Dilihat dari ketiga jenis kegiatan tersebut, maka kegiatan bisnis di Indonesia lebih terarah dan terencana, produsen bisa mengetahui kebutuhan dan permintaan dari konsumen, sehingga mereka mengetahui apa yang seharusnya mereka produksi dan tahu bagaimana caranya agar produk mereka tersebut sampai pada konsumen, atau istilahnya adalah sistem pemasarannya yang tepat untuk pemanfaatan produksi yang tepat.
Dilihat dari sistem pemasarannya, kegiatan bisnis yang terjadi di Indonesia ini terbagi menjadi beberapa bagian:
beberapa trend mark franchise (gbr: indochasregister.com)
  • Bisnis konvensional, bisnis dengan pemasaran secara konvensional merupakan bisnis yang terjadi pada umumnya yang terjadi di negara Indonesia, bahkan untuk negara-negara lainnya juga. Pada sistem ini kegiatan bisnis yang terjadi adalah produsen mempromosikan langsung kepada konsumen, sehingga keuntungan yang diperoleh merupakan keuntungan langsung dari penjualan. Contoh bisnis ini banyak kita lihat di kehidupan sehari-hari, dan memang pada umumnya masyarakat Indonesia bergerak dalam bisnis yang memakai sitem pemasaran secara konvensional ini.
  • Bisnis franchise, sistem pemasaran ini erat kaitannya dengan sebuah kepercayaan. Bisnis yang bergerak dibidang franchise memiliki sistem penjualan yang sangat jelas. Bisnis ini dikelola oleh dua pihak, yang pertama adalah orang yang memiliki sistem bisnis dan orang yang tertarik dengan sistem bisnis tersebut. Orang yang memiliki sistem bisnis akan menjual sistemnya tersebut kepada orang yang percaya akan sistemnya, kemudian sistem itu yang kemudian bekerja sendiri untuk memperoleh keuntungan kepada orang yang telah membeli sistemnya itu sendiri. Contohnya adalah bisnis retail yang ada pada lingkungan sekitar kita, dengan kita membeli "merek dagang" retail tertentu, maka kita tinggal menerima hasil yang diperoleh oleh "merek dagang" tersebut  yang kita beli. jadi tidak perlu lagi bingung dan pusing memikirkan bagaimana cara menjual dan cara pengadaan barangnya, karena sistemnya sendiri yang bekerja untuk itu.
  • Bisnis network marketing, bisnis ini merupakan salah satu kegiatan pemasaran bisnis dimana setiap orang berhak menjadi seorang pemasar sekaligus konsumen dari kegiatan bisnis yang dia ikuti. Istilah lain dari bisnis ini adalah multilevel marketing (MLM), dimana seseorang akan menjadi distributor resmi sebuah perusahaan dan juga merangkap sebagai konsumen tetap (selama orang itu masih sebagai distributor), selain itu juga mereka merangkap sebagai pengembangan sumber daya manusia atau HRD (human research development) dari perusahaan tersebut untuk bagian marketing. Bisnis ini sangat menjanjikan keuntungan yang sangat besar untuk perusahaan dan bagi distributor itu sendiri, banyak masyarakat Indonesia yang meraih keuntungan yang sangat besar dari bisnis ini, tapi tidak sedikit pula yang mendapatkan kegagalan. Karena tidak ada keterikatan secara langsung dengan perusahaan sehingga upaya dan komitmen mereka sendiri yang menentukan seberapa besar keuntungan yang diperoleh.
  • Bisnis online, bisnis ini makin mencuat seiring dengan perkembangan internet di dunia, setiap produsen berlomba-lomba memasaran produk mereka tanpa harus membayar upah kepada pegawainya (pemasar) karena pemasarannya sendiri menggunakan teknologi yaitu berupa internet. Para produsen tak perlu lagi capek-capek bertemu dengan pembeli ataupun menggaji seorang distributor, karena dengan bantuan internet dan sedikit kepercayaan dari konsumen, maka keuntungan dapat langsung diperoleh. Mereka (produsen) menawarkan produknya kepada pembeli dengan gambaran yang sangat jelas, kalau pembeli tertarik maka transaksi dilakukan via transfer dan barang pun dikirim melalui jasa pengiriman barang. Bisnis ini sebenarnya sangat riskan bagi konsumen, karena penipuan sangat mudah dilakukan oleh para produsen (karena tidak bertatap langsung dan tidak melihat barang yang dibeli -ibarat membeli kucing dalam karung-), namun hal ini tidak menyurutkan potensi bisnis online itu sendiri, karena pada kenyataannya bisnis online ini semakin berkembang di Indonesia.
  • Bisnis affiliasi, pada bisnis dengan sistem ini kita mempromosikan produk atau layanan milik orang lain, dan apabila terjadi transaksi sesuai dengan aturan yang disepakati, maka kita akan mendapat komisi. Pada awalnya, bisnis affiliasi memang terbatas pada kegiatan mempromosikan barang dagangan milik orang lain, dan apabila ada orang yang membeli melalui referensi kita, maka kita akan mendapatkan ‘tips’ dari transaksi yang terjadi. Namun dengan pesatnya perkembangan bisnis online, maka bisnis affiliasi turut berevolusi sehingga tidak lagi terbatas pada proses menjual saja. Bisnis affiliasi ini terbagi menjadi 3 jenis, yaitu Pay Per Sales (jenis bisnis affiliasi tradisional dimana seorang affiliate -dalam hal ini adalah diri kita- akan mendapat komisi setiap kali produk atau layanan milik penyedia jasa affiliate terjual, contohnya adalah Amazon Associates ), Pay Per Lead (jenis bisnis affiliasi dimana seorang affiliate akan mendapat komisi setiap kali ia berhasil mereferensikan orang lain untuk bergabung dengan program atau layanan tertentu, contohnya adalah program Paypal Wishlist yang diselenggarakan oleh Paypal beberapa waktu yang lalu), dan Pay Per Action (jenis bisnis affiliasi dimana seorang affiliate akan mendapat komisi setiap kali ia berhasil mereferensikan orang lain untuk melakukan suatu kegiatan sesuai dengan yang disyaratkan oleh penyedia program affiliasi, contohnya adalah CPALead).
Itulah beberapa jenis kegiatan bisnis yang terjadi di negara kita, setidaknya kita bisa belajar banyak dan mengetahui perkembangan bisnis yang ada. Untuk masalah kelebihan dan kekurangan tiap jenis bisnis tersebut (dilihat dari cara pemasarannya) mungkin bisa saya paparkan dalam postingan berikutnya. Dalam berbisnis, pastikan kita sudah mengetahui sistem pemasaran yang akan kita pilih dan reesiko yang akan kita terima, karena sistem pemasaran dan resiko adalah faktor penentu keberhasilan bisnis kita. semakin berkembang bisnis kita, maka kita berpengaruh juga terhadap pertumbuhan dan perkembangan perekonomian di Indonesia.


http://gunadarma.ac.id
Sumber : wikipedia, nurlitasagala, cosaaranda

No comments:

Post a Comment